Feed Shark <!--Can't find substitution for tag [blog.gizi-taput]-->
Omreg

26 September 2009

Riwayat Alamiah Penyakit Gizi

Riwayat Alamiah Penyakit Gizi

Proses alamiah terjadinya penyakit : dimulai dari rasa pra patogenesis (sebelum sakit) yaitu jika terjadi ketidak seimbangan kondisi antara pejamu, agens dan lingkungan sehingga menimbulkan rangsangan penyakit (stimulus). Stimulus itu akan berinteraksi dengan manusia yang mengakibatkan terjadinya proses patogenesis dini. Lanjutan dari proses patogenesis dini adalah memasuki garis ambang klinis. Keadaan penyakit yang terjadi bisa bersifat ringan dan berat, yang berakhir dengan keadaan sembuh, atau cacat atau timbulnya penyakit kronis atau bisa berakhir dengan kematian.

Patogenesis Penyakit Gizi
Proses terjadi akibat dari faktor lingkungan dan faktor mnnusia (host) yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zai gizi. Akibat kekurangan zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. .Apabila keadaan ini berlangsung lama, maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnys lerjadi kemerosotan jaringan. Pada saat ini orang sudah dapat dikatakan malnutrisi, walaupun baru hanya ditandai dengan penurunan berat badan dan pertumbuhan terhambat.
Dengan meningkatnya defisiensi zat gizi, maka muncul pembahan biokimia dan rendahnya zat-zat gizi dalam darah, berupa: rendahnya tingkat hemoglobin, serum vitamin A dan karoten. Dapat pula terjadi meningkatnya beberapa hasil metabolisme seperti asam iaktat dan piruvat pada kekurangan tiamin.
Apabila keadaan itu berlangsung lama, maka akan terjadi perubahan fungsi tubuh seperti tanda-tanda syaraf yaiiu kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek, dan lain-lain. Kebanyakan penderita malnutrisi sampai tahap ini.
Keadaan ini akan berkembang yang diikuti oleh tanda-tanda klasik dari kekurangan gizi seperti kebutaan dan fotofobia, nyeri lidah pada penderita kekurangan riboflavin, kaku pada kaki pada defisiensi thiamin. Keadaan ini akan segera diikuti luka pada anatomi seperti xeroftalmia dan keratomalasia pada kekurangan vitamin A, angular stomatitis pada kekurangan riboflafin, edema, dan luka kujh pada penderita kwashiorkor.

Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Masaiah Gizi
Masalah gizi utama di Indonesia masih didoninasi oleh raasalah Gizi Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan lodium (GAKY) dan masalah kurang Vitamin A (KVA). Disamping itu diduga ada masalah gizi mikro lainnya seperti defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkapkan karena adanya keterbatasan Iptek Gizi.

RINGKASAN

  1. Masalah gizi pada hakikat adalah masalah kesehatan masyarakat, dan penyebabnya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terkait satu dengan yang lainnya.
  2. Pada krisis moneter seperti saat ini, masalah gizi, khususnya gizi kurang mohcul karena masalah pokok yaitu kemiskinan, kurang pendidikan dan kurang ketrampil-an dari masyarakat. Akar permasalahannya adalah krisis moneter yang berkepan-jangan.
  3. Munculnya permasalahan gizi dapat dilihat dari ketidakseimbangan antara pejamu, agens dan lingkungan. Unsur pejamu meliputi: faktor genetis, umur, jenis kelamin, kelompok etnik, keadaan fisiologis, keadaan imunologis dan kebiasaan seseorang. Unsur sumber penyakit meliputi: faktor gizi, kimia dari luar, kimia dari dalam, faali/fisiologi, genetis, psikis, tenaga/kekuatan fisik dan biologis/ parasit. Unsur lingkungan meliputi tiga faktor yaitu lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya.
  4. Secara umum, konsep timbulnya penyakit dapat dibagi dalam tiga model yaitu model segi tiga epidemiologi, model jaring-jaring sebab akibat dan model roda. Model segi tiga epidemiologi yaitu kualitas antara pejamu, sumber penyakit, dan lingkungan. Menurut model ini, perubahan salah satu faktor akan merubah ke-seimbangan antara ketiga unsur tersebut. Menurut model jaring-jaring sebab akibat, suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses "sebab akibat". Menurut model roda, suatu penyakit disebabkan oleh hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
  5. Proses riwayat alamiah terjadinya penyakit yang diterapkan pada masalah gizi (gizi kurang) melalui berbagai tahap yaitu diawali dengan terjadinya mteraksi antara pejamu, sumber penyakit dan lingkungan. Ketidakseimbangan antara ketiga faktor ini, misalnya terjadinya ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh maka, sim-panan zat gizi akan berkurang dan lama kelamaan simpanan menjadi habis. Apa-biia keadaan ini dibiarkan maka akan terjadi perubahan faali dan metabolis, dan akhirnya memasuki ambang klinis. Proses itu berlanjut sehingga menyebabkan orang sakit. Tingkat kesakitannya dimulai dari sakit ringan sampai sakit tingkat berat. Dari kondisi ini akhirnya ada empat kemungkinan yaitu mati, sakit kronis, cacat dan sembuh apabila ditanggulangi secara intensif.
  6. Patogenesis penyakit gizi kurang melalui 5 tahapan yaitu: pertama, ketidak¬cukupan zat gizi. Apabila ketidakcukupan zat gizi ini berlangsung lama maka per-sediaanJcadangan jaringan akan digunakan untuk memenuhi ketidakcukupan itu. Kedua, apabila ini berlangsung lama, maka akan terjadi kemerosotan jaringan, yang ditandai dengan penurunan berat badan. Ketiga, terjadi perubahan biokimia yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Keempat, terjadi perubah¬an fungsi yang ditandai dengan tanda yang khas. Kelima, terjadi perubahan anato-mi yang dapat dilihat dari raunculnya tanda yang klasik.

Sebelum membicarakan lebih mendalam tentang penilaian status gizi, ada baiknya terlebih dahulu memahami beberapa istilah yang berhubungan dengan status gizi.Kerancuan pengertian istilah tersebut akan mengakibalkan interpretasi yang berbeda tentang berbagai hal mengenai penilaian status gizi.
Berbagai macam istilah tersebut meliputi: gizi, keadaan gizi, status gizi, dan malnutrisi. Istilah-istilah ini secara prinsip mempunyai pengertian yang berbeda, tetapi saling terkait satu dengan lainnya.


Disadur oleh: Juli Oprianty Saragih SKM

JUMAGA NAINGGOLAN,TOLUTO,TAPUT,GIZI,ILMU GIZI,DINKES,DINAS KESEHATAN TAPUT,SYAMSUL ARIFIN,DINAS KESEHATAN TAPANULI UTARA,TORANG LUMBAN TOBING,YUSUF MULIANTA,NOVEN TOBING

0 komentar:

Posting Komentar